tag:blogger.com,1999:blog-86228592385511676592024-02-08T06:05:44.512-08:00KHOLID SAPUTRASibagariangkholid saputrahttp://www.blogger.com/profile/11079649941226671105noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8622859238551167659.post-50303389132936510342012-09-24T03:02:00.001-07:002012-09-24T03:23:59.524-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /></div>
kholid saputrahttp://www.blogger.com/profile/11079649941226671105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8622859238551167659.post-56254073592683666322012-01-04T23:27:00.000-08:002017-11-16T00:01:52.207-08:00AYAT-AYAT TENTANG MASYARAKAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>PENDAHULAUAN</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Islam adalah agama samawi terakhir yang dirisalahkan melalui Rasulullah
SAW. Karena Islam sebagai agama terakhir dan juga sebagai penyempurna
ajaran-ajaran terdahulu, maka sangat bisa dipahami, jika Islam merupakan ajaran
yang paling komprohensif, Islam sangat rinci mengatur kehidupan umatnya,
melalui kitab suci al-Qur’an. Allah SWT memberikan petunjuk kepada umat manusia
bagaimana menjadi insan kamil atau pemeluk agama Islam yang kafah atau
sempurna.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Secara garis besar ajaran Islam bisa dikelompokkan dalam dua kategori
yaitu Hablum Minallah (hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan) dan
Hablum Minannas (hubungan manusia dengan manusia). Allah menghendaki kedua
hubungan tersebut seimbang walaupun hablumminannas lebih banyak di tekankan.
Namun itu semua bukan berarti lebih mementingkan urusan kemasyarakatan, namun
hal itu tidak lain karena hablumminannas lebih komplek dan lebih komprehensif.
Oleh karena itu suatu anggapan yang salah jika Islam dianggap sebagai agama
transedental.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>AYAT-AYAT TENTANG MASYARAKAT</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>A. Surat al-Ra’du
ayat 11</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ
بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُوْ نَهُ مِنْ اَمْرِاللهِ إِنَّ اللهََ
لاَيُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْامَا بِأَنْفُسِهِمْ وَاِذَا
أَرَادَاللهُ بِقَوْمٍ سُوْءًا فَلاَ مَرَدَّالَهُ وَمَالَهُمْ مِنْ دُوْنِهِ مِنْ
وَّالٍ </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Artinya <i>: </i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<i>Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah, sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Allah.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Ayat ini menerangkan tentang kedhaliman manusia. Dalam ayat ini juga
dijelaskan bahwa kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap
dan tingkah laku mereka sendiri. Kedzaliman dalam ayat ini sebagai tanda
rusaknya kemakmuran suatu bangsa.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">لَهُ مُعَقِبَاتِ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْقِهِ يَحْفَظُوْ نَهُ مِنْ اَمْرِاللهِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Pada tiap manusia baik yang bersembunyi ataupun yang nampak ada malaikat
yang terus menerus bergantian memelihara dari kemudharatan dan memperhatikan
gerak gerik setiap manusia, sebagaimana berganti-ganti pula malaikat yang lain
yang mencatat segala amalannya, baik maupun buruk. Ada malaikat malam dan ada malaikat siang,
satu berada disebelah kiri yang mencatat segala amal kejahatan dan satu
disebelah kanan yang mencatat segala amal kebajikan, dan dua malaikat bertugas
memelihara dan mengawasi manusia. Adapun malaikat yang dimaksud dalam ayat ini
adalah malaikat Hafadzah.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></a> Adapun
keempat malaikat itu tidak akan terlepas dari kita, melainkan kita sedang dalam
keadaan mempunyai hadats besar. Sebagaimana dalam sabda Rasul :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">اِنَّ مَعَكُمْ مَنْ لاَيُقَارِقُكُمْ
عِنْدَالْخَلاَءِ وَعِنْدَالْجِمَاعِ فَاسْتَحْيُوْهُمْ وَاَكْرَمَهُمْ.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<i>“Sesungguhnya ada malaikat-malaikat yang
mengikuti kamu dan tidak terpisah dari kamu melainkan disaat-saat kamu membuang
hajat besar atau bersetubuh, maka di segani dan hormatilah mereka.”<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[2]</span></b></span></span></a></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16pt;">إِنَّ اللهََ لاَيُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى
لاَيُغَيِّرُمَا بِأَنْفُسِهِمْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah tidak akan mengubah apa yang ada pada suatu kaum berupa nikmat dan
kesehatan, lalu mencabutnya dari mereka sehingga mereka mengubah apa yang ada
pada diri mereka sendiri. Allah juga menyuruh kita (umat-Nya) untuk mengubah
suatu kedzaliman karena jika kita tidak merubahnya, maka Allah akan memperluas
siksaannya, sedangkan Allah menciptakan manusia di bumi ini untuk menjadi
penguasa (khalifah) yang bertugas memakmurkan dan memanfaatkan segala isinya
dengan baik bukan untuk merusaknya.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَاِذَا أَرَادَاللهُ
بِقَوْمٍ سُوْءًا فَلاَ مُرَدَّالَهُ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Kita tidak patut dan tidak boleh meminta kepada Allah agar keburukan
segera didatangkan sebelum kebaikan atau siksaan sebelum pahala, karena jika
Allah telah menghendaki dan menimpakannya kepada mereka, maka tidak ada
seorangpun yang dapat menolak takdir-Nya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَمَالَهُمْ مِنْ دُوْنِهِ مِنْ وَّلٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Tidak ada penolong bagi manusia seorangpun yang dapat mengendalikan
urusan mereka, dan tidak ada seorangpun pula yang mampu mendatangkan
kemanfataan atau menolak madharat selain Allah SWT. Sebagaimana dalam
Firman-Nya Surat al-Hajj ayat 73:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt;">يَاَيُّهَاالنَّاسُ
ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْالَهُ اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ
لَنْ يَخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِاجْتَمَعُوْلَهُ وَاِنْ يَسْلُبْهُمُ الدُّبَابُ
شَيْئًا لاَيَسْتَنْقِذُهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 16pt;">Artinya: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
“<i>Hai manusia, telah di buat perumpamaan, maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu, sesungguhnya segala yang kamu seru selain
Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka
bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu, amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah pulalah yang disembah.”<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[4]</span></b></span></span></a></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>B. Surat al-Hujurat ayat 11-13</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ
اَمَنُوْالاَيَسْخَرْقَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى اَنْ يَكُوْنُوْاخَيْرًامِنْهُمْ
وَلاَنِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى اَنْ يَكُنَّ خَيْرًامِنْهُنَّ
وَلاَتَلْمِزُوْااَنْفُسَكُمْ وَلاَتَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ بِئْسَ الإِسْمُ
الْفُسُوْقُ بَعْدَاْلإِيْمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ
الظَّالِمُوْنَ (11) يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْااجْتَنِبُوْاكَثِيْرًامِنَ
الظَّنِّ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَلاَتَجَسَّسُوْاوَلاَيَغْتَبْ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَاءْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ
مَيْتًافَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُواللهَ اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ (12)
يَاَيُّهَاالنَّاسُ اِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍوَاُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ
شُعُوْبًاوَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا اِنْ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ اَتْقَاكُمْ
اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ (13)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
(11). <i>Hai orang-orang yang beriman, janganlah
suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka yang yang
diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula
wanita-wanita mengolok-olok wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang
diperolok-olok lebih baik dari wanita yang mengolok-olok dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar
yang buruk, seburuk-buruk panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa
yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (12). Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah
salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (13) Hai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam ayat ini Allah menjelaskan adab-adab (pekerti) yang harus berlaku
diantara sesama mukmin, dan juga menjelaskan beberapa fakta yang menambah kukuhnya
persatuan umat Islam, yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
a. Menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
b. Menahan diri dari memata-matai keaiban orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
c. Menahan diri dari mencela dan menggunjing orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dan dalam ayat ini juga, Allah menerangkan bahwa semua manusia dari satu
keturunan, maka kita tidak selayaknya menghina saudaranya sendiri. Dan Allah
juga menjelaskan bahwa dengan Allah menjadikan kita berbangsa-bangsa,
bersuku-suku dan bergolong-golong tidak lain adalah agar kita saling kenal dan
saling menolong sesamanya. Karena ketaqwaan, kesalehan dan kesempurnaan jiwa
itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt;">يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ
اَمَنُوْالاَيَسْخَرْقَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Kita tidak boleh saling menghina diantara sesamanya. Ayat ini akan
dijadikan oleh Allah sebagai peringatan dan nasehat agar kita bersopan santun
dalam pergaulan hidup kaum yang beriman. Dengan hal ini berarti Allah melarang
kita untuk mengolok-olok dan menghina orang lain, baik dengan cara membeberkan
keaiban, dengan mengejek ataupun menghina dengan ucapan / isyarat, karena hal
ini dapat menimbulkan kesalah-pahaman diantara kita.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">عَسَى اَنْ يَكُوْنُوْاخَيْرًامِنْهُمْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita menghina sesamanya karena boleh jadi orang yang
dihina itu lebih baik dan lebih mulia disisi Allah kedudukannya dari pada yang
menghina.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَلاَنِسَاءُ مِنْ نِسَاءِ عَسَى اَنْ
يَكُنَّ خَيْرًامِنْهُنَّ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Orang yang kerjanya hanya mencari kesalahan dan kekhilafan orang lain,
niscaya lupa akan kesalahan dan kekhilafan yang ada pada dirinya sendiri.
Sebagaimana dalam sabda Nabi:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">الكِبْرُ بَطْرُالْحَقِّ وَغَمْصُ
النَاسِ </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<i>“Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan
memandang rendah manusia”.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَلاَتَلْمِزُوْااَنْفُسَكُمْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam penggalan ayat ini Allah melarang kita mencela orang lain karena
mencela orang lain sama saja mencela diri sendiri, karena orang-orang mukmin
itu bagaikan satu badan. firman Allah SWT yang menerangkan tentang balasan bagi
orang yang suka mencela orang lain yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<i>“Neraka wailun hanya buat orang yang suka
mencedera orang dan mencela orang”.</i> (al-Humazah: 1)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Adapun dari arti <span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">هُمَزَةٍ</span>
yaitu mencedera, yakni memukul dengan tangan, sedangkan لُمَزَةٍ yaitu mencela
dengan mulut.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَلاَتَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita memanggil orang lain dengan gelaran-gelaran yang
mengandung ejekan-ejekan, karena hal ini termasuk menjelekkan seseorang dengan
sesuatu yang telah diperbuatnya. Sedangkan orang yang dihina itu telah
bertaubat, tapi jika gelaran (panggilan) itu mengandung pujian dan tepat
pemakaiannya, maka itu tidak di benci sebagaimana gelar yang diberikan kepada
Umar, yaitu:Al-Faruq.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">بِئْسَ الإِسْمُ الْفُسُوْقَ بَعْدَاْلإِيْمَانِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita memanggil orang dengan kata “fasik” setelah ia sebulan
masuk Islam atau beriman. Para ulama’
mengharamkan kita memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak di sukai.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ
الظَّالِمُوْنَ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Ayat ini di turunkan mengenai “Shafiyah binti Hisyam Ibn Akhtab”, Beliau
datang mengadu kepada Rasul bahwa isteri Rasul yang lain mengatakan kepadanya.
Hai orang Yahudi, hai anak dari orang Yahudi, mendengar itu, Rasul berkata:
mengapa kamu tidak menjawab: ayahku Harun, pamanku Musa, sedangkan suamiku
Muhammad. Dalam ayat ini diterangkan bahwa orang yang sudah mengolok-olok
bahkan menghina orang lain tapi tidak bertaubat, maka mereka termasuk orang
dholim.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ
اَمَنُوْااجْتَنِبُوْاكَثِيْرًامِنَ الظَّنِّ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam ayat ini Allah melarang bahkan mengharamkan kita berprasangka buruk
atau berfikiran negatif terhadap orang yang secara lahiriyah tampak baik dan
memegang amanat, atau kita tidak boleh menfitnah seseorang, karena menfitnah
itu bukan saja menyakiti seseorang dari lahirnya saja tapi juga menyakiti
bathinnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمُ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita berburuk sangka terhadap orang lain karena sebagian
dari buruk sangka itu dosa. Prasangka adalah dosa, karena prasangka adalah
tuduhan yang tidak beralasan dan bisa memutuskan silaturahmi di antara dua
orang yang baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam hal ini prasangka yang di larang adalah prasangka buruk yang dapat
menimbulkan tuduhan kepada orang lain, sedangkan prasangka tentang perkiraan
itu tidak di larang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebagaimana
terdapat dalam suatu hadits :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">ثَلاَثٌ لَأَزِمَّاتٌ ِلأُمَتِّى :
الطِبْرَةُ وَالْحَسَدُ وَسُوْءُالظَّنِّ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
“<i>Tiga macam membawa krisis bagi umatku, yaitu
memandang kesialan, dengki, dan buruk sangka”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12pt;">[6]</span></b></span></span></a></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَلاَتَجَسَّسُوْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita mencari-cari keaiban dan menyelidiki rahasia
seseorang, tapi jika kita memata-matai seseorang atau musuh agar tidak terjadi
kejahatan, maka itu di perbolehkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَلاَيُغَيِّبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang mencela orang di belakangnya atau menggunjing tentang
sesuatu yang tidak di sukainya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Menurut para ulama’, mencela yang dibenarkan adalah jika bertujuan untuk
:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Untuk mencari keadilan,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Untuk menghilangkan kemungkaran,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Untuk meminta fatwa atau mencari kebenaran,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Untuk mencegah manusia berbuat salah,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>e.Untuk membeberkan orang yang tidak malu-malu
melakukan kemaksiatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَاءْكُلَ
لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًافَكَرِهْتُمُوْهُ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah melarang kita membicarakan keburukan seseorang, karena hal itu sama
halnya dengan makan bangkai saudaranya yang busuk. Allah melarang hal ini
karena perbuatan ini merupakan penghancuran pribadi terhadap saudara yang di
cela itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَاتَّقُواللهَ اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ
رَّحِيْمٌ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam ayat ini Allah menyuruh kita bertaubat dari kesalahan yang telah
kita perbuat dengan di sertai penyesalan dan bertaubat (taubat an-nasukha).
Dalam ayat ini Allah juga memberitahukan bahwasanya Allah senantiasa membuka
pintu kasih sayangnya, membuka pintu selebar-lebarnya dan menerima kedatangan
para hambanya yang ingin bertaubat supaya menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">يَاَيُّهَاالنَّاسُ اِنَّا
خَلَقْنَكُمْ مِنْ ذَكَرٍوَاُنْثَى</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
Dalam ayat ini
mengandung dua penafsiran, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Seluruh
manusia diciptakan pada mulanya dari seorang laki-laki, yaitu Adam dan dari
seorang perempuan, yaitu Hawa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Segala
manusia sejak dulu sampai sekarang terjadi dari seorang laki-laki dan
perempuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوْبًاوَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوْا</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Allah menjadikan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa agar kita
saling mengenal. Ayat ini merupakan dasar demokrasi yang benar di dalam Islam,
dengan menghilangkan kasta dan perbedaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">اِنْ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ
اَتْقَاكُمْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Semua manusia di sisi Allah SWT itu sama, yang membedakan hanyalah
ketaqwaannya. Taqwa adalah suatu prinsip umum yang mencakup takut kepada Allah
dan mengerjakan apa yang diridhoinya yang melengkapi kebaikan dunia dan
akhirat. Kemuliaan hati yang di anggap bernilai adalah kemuliaan hati, budi,
perangai, dan ketaatan pada Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu baik yang tampak ataupun
tersembunyi. Dan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya Sang Pencipta.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>C. Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Alam
Semesta</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Di antara ayat-ayat yang dijadikan sebagai bukti otentik tentang
penciptaan alam semesta dalam Al-Qur’an yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Surat</b><b> Al-Baqarah ayat 29</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Bahwa Allah SWT setelah merici ayat-ayat-Nya tentang diri manusia dengan
mengingatkan awal kejadian, sampai kesudahannya dan menyebutkan bukti keberadaan
serta kekuasaan-Nya kepada Makhluk-Nya melalui apa yang mereka saksikan sendiri
pada diri mereka, kemudian Dia menyebutkan ayat-ayat-Nya atau bukti lain yang
ada di cakrawala melalui apa yang mereka saksikan, yaitu penciptaan langit dan
bumi, untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang meliputi segala-galanya dan
menunjukkan betapa banyak karunia-Nya kepada umat manusia dengan menjadikan
segala yang di bumi sebagai bekal dan persediaan untuk dimanfaatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>KESIMPULAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setiap manusia itu di jaga oleh 4 malaikat hafadhah
dan bahwasanya Allah adalah sebaik-baik penolong bagi kita.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam hidup bermasyarakat tidak boleh saling
membedakan karena semua sama, tak ada yang beda disisi Allah melainkan
ketaqwaannya.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setiap manusia itu pasti punya kesalahan dan Allah
maha penerima taubat hambanya sebelum sakaratul maut.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali dia
merubahnya dan Allah menyuruh kita untuk memberantas kedzaliman.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Ahmad Mustofa al Maraghi, <i>Terjemah Tafsir al-Maraghi</i>, CV Toha
Putra, Semarang,
1988.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
H. Salim Bahreisy dan H. Said
Bahreisy, <i>Terjemah Singkat Tafsir Ibnu
Katsir</i>, PT Bina Ilmu, Surabaya,
1988.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
H. Mukti Ali, <i>Al-Qur’an dan Terjemahnya, PT Bumi Restu</i>, Jakarta, 1974.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Prof. H. Abdul Malik Abdul Karim
Amrullah (HAMKA), <i>Tafsir al-Ashhar,</i>
Yayasan Nurul islam, Surabaya,
1982</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Teungku Muhammad Hasbi Ash
Shiddieqy, <i>Tafsir al-Qur’anul Majid
an-Nur,</i> PT Pustaka Rizki Putra, Semarang,
2000.</div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></a> Teungku
Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur 5 (surat 42-114), PT Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000, hlm 2074.</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></a> H.
Salim Bahreisy dan H. Said Bahreisy, terjemah Singkat <i>Tafsir Ibnu Katsir</i>, jilid IV, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1988, hlm 431</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></a> Ahmad
Mustofa al Maraghi, <i>Terjemah tafsir
al-Maraghi, juz</i> XIII, CV Toha Putra, Semarang,
1988, hlm 135.</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a> Mukti
Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, PT Bumi Restu, Jakarta, 1974, hlm 470.</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a> Prof.
H. Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir al-Ashhar, Yayasan Nurul
Islam, Surabaya,
1982, hlm 236.</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8622859238551167659#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></a> Ibid,
hlm 239.</div>
</div>
</div>
</div>
kholid saputrahttp://www.blogger.com/profile/11079649941226671105noreply@blogger.com0